Sensasi Rasa Nasi Cadong Lapas Narkotika Purwokerto: Bukti Nyata Pembinaan Berkualitas!

Purwokerto, INFO_PAS – Puas dan bergizi, itulah kalimat yang terlontar dari Kasi Binadik dan Giatja Lapas Narkotika Purwokerto, Yudi Suhartono, saat mencicipi nasi cadong, hidangan khusus untuk para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dalam kunjungannya ke Dapur Beriman (Bersih, Indah, Bermanfaat) Lapas Narkotika Purwokerto pada 24 April 2024, Yudi tidak hanya meninjau proses pengolahan makanan, tetapi juga merasakan langsung kualitasnya.

"Enak, nasinya berkualitas, selain itu juga lengkap ada lauk, sayur, dan buahnya, " ungkap Yudi dengan rasa puas. Apresiasi ini menjadi penegasan komitmen Lapas Narkotika Purwokerto dalam memberikan pembinaan yang humanis dan berkelanjutan, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi para WBP.

Baca juga: Kalapas Purwokerto, Bayu Irsahara Lakukan Pengecekan Senpi dan Alat Keamanan

Lebih dari sekadar mengenyangkan, Dapur Beriman Lapas Narkotika Purwokerto menerapkan sistem pola makan sehat dan bergizi seimbang. Menu makanan yang disajikan bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan gizi para WBP. Hal ini sejalan dengan standar kebersihan dan sanitasi yang ketat yang diterapkan di dapur, memastikan keamanan pangan bagi para WBP.

Pemberian makanan berkualitas ini tidak hanya memenuhi hak dasar WBP, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan dan semangat mereka dalam menjalani masa pembinaan. Dengan asupan gizi yang memadai, WBP diharapkan dapat mengikuti program pembinaan dengan lebih optimal dan mencapai tujuan reintegrasi sosialnya.

Baca juga: Turut Berpartisipasi dalam Percepatan Pemenuhan Hak WBP, Lapas Narkotika Purwokerto Ikuti Giat Rakernis Pemasyarakatan 2024

Upaya Lapas Narkotika Purwokerto dalam memperhatikan kualitas makanan bagi WBP ini patut diapresiasi sebagai contoh nyata pembinaan yang mengedepankan aspek kemanusiaan dan berkelanjutan. Dapur Beriman menjadi bukti nyata komitmen Lapas Narkotika Purwokerto dalam mewujudkan pembinaan yang tidak hanya menghukum, tetapi juga memberdayakan. (MAA)